PENGUKUHAN 30 SISWA AGEN PERUBAHAN

SMA Negeri 3 Kota Bekasi mulai tahun ajaran 2021-2022  telah ditetapkan sebagai  salah satu sekolah penggerak. Salah satu Program Sekolah Penggerak  yang mendukung Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim yang bertekad  menghapus tiga dosa besar dalam dunia pendidikan Indonesia yakni intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual yaitu Program ROOTS.

Program ini adalah suatu Program untuk mencegah bullying, mencegah perundungan  dengan mengedepankan perubahan perilaku ke arah yang lebih positif. Program berbasis sekolah ini diharapkan mampu mencetak agen-agen perubahan yang nantinya bisa menjadi subyek untuk menjalankan program dan kampanye anti bullying/ anti perundungan di lingkungan sekolah dan juga melalui media sosial.

Dalam upaya menghapus perundungan SMAN 3 Kota Bekasi mengadakan sosialisasi pencegahan perundungan bertempat di aula SMAN 3 Kota Bekasi.pada hari Kamis , 16 September 2021. Sosialisasi secara resmi dibuka oleh perwakilan KCD wilayah III. Sosialisasi dihadiri oleh Bapak Pengawas Drs. H. Sujadi, M.Pd , Nara sumber Wancik Ridwan Barari Fasilitator Nasional Pencegahan Bulying, guru-guru dan siswa.

Program Roots menekankan pada peran siswa karena dianggap memiliki pengaruh yang besar dalam menghentikan kekerasan antarsiswa di sekolah dengan menerapkan disiplin positif dan menyebarkan pesan anti perundungan. Saat ini telah terpilih 30 siswa dari masing-masing kelas untuk menjadi Pioner anti perundungan, sebagai Agen Perubahan.

Saat ini ke 30 Agen Perubahan telah mengikuti Bimtek yang ke 6 dari 10 kali pertemuan Bimtek.

Bersamaan dengan Kegiatan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021, 30 Agen Perubahan diperkenalkan dan mendapatkan pengukuhan  dari Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah III, Dr Asep Sudarsono, S.Pd., M.M. Ketua Agen Perubahan Ahmad Dani kelas XI IPA 6 mendapatkan penyematan selempang Agen Perubahan sebagai tanda pengukuhan Agen Perubahan di SMA Negeri 3 Kota Bekasi. Semoga Agen Perubahan yang terpilih dapat memiliki pengaruh yang besar dalam menghentikan kekerasan antarsiswa di sekolah dengan menerapkan disiplin positif dan menyebarkan pesan anti perundungan.